find casino games at GamblingInsider

Blogroll

Membuat Link Bergerak (Bergoyang)

www.rifai.com
Membuat Link Bergerak (Bergoyang)
Maksudnya apa sih, link kok bergoyang? kayak dangdutan saja :D Maksudnya begini lo, link yang disetuh oleh cursor akan bergerak ke kanan, dan kalau dijauhkan akan kembali ke tempat semula. Sudah mengerti? Jadi hampir sama marquee, bedanya link akan bergerak hanya jika disentuh.

Dengan membuat link bergoyang ini, selain untuk membedakan kalau teks itu ada linknya, tentunya juga untuk membuat lebih menarik. Dulu ada cara membuat link menjadi pelangi, bahkan juga ada membuat link berkedip-kedip. Sekarang kita akan belajar membuat link yang bergoyang ;)

Cara Membuat Link Bergerak (Bergoyang)
1. Login ke Blogger.
2. Di halaman Dasbor, kita pilih Rancangan.
3. Kemudian pilih Edit HTML
4. Beri tanda centang pada Expand Template Widget
5. Taruh kode berikut di atas kode </head>

<script src='http://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.3.2/jquery.min.js' type='text/javascript'/>
<script type='text/javascript'>
$(document).ready(function() {
$(&#39;a&#39;).hover(function() { //mouse in
$(this).animate({ marginLeft: &#39;12px&#39; }, 400);
}, function() { //mouse out
$(this).animate({ marginLeft: 0 }, 400);
});
});</script>

6. Simpan Template jika sudah selesai.

Bersiaplah untuk melihat link yang ada di blog kita akan bergoyang jika disentuh, ayo digoyang lagi :pDescription: Membuat Link Bergerak (Bergoyang) Rating: 4.5 Reviewer: rifai - ItemReviewed: Membuat Link Bergerak (Bergoyang)

Elektronika Komputer

RESISTOR

Hambatan atau resistor adalah komponen listrik yang berfungsi sebagai penahan/rem arus listrik. Walaupun hambatan ini dapat meneruskan arus listrik namun tidak dengan begitu saja arus listrik dapat melintasi hambatan. Karena bahan untuk membuat hambatan itu sendiri terdiri dari bahan yang sulit menghantarkan arus listrik, maka arus listrik itu tidak mungkin dapat melaluinya tanpa mendapatkan rintangan atau hambatan.
Bentuk pisik hambatan ada bermacam-macam. Ada yang berbentuk kotak dan ada pula yang berbentuk silinder. Besar kecilnya hambatan ini tergantung dari kemampuannya dalam menahan panas (daya), semakin besar panas yang mampu diterima semakin besar pula bentuk pelawannya. Biasanya kemampuan dari pelawan menerima panas dari arus listrik di­nyatakan dalam W (watt). Huruf W ini tercetak pada badan resistor yang harganya disebutkan tidak dengan menggunakan kode warna.
Untuk menentukan nilai dari hambatan ada dua macam, yaitu pada badannya ditulis dengan angka langsung, dan menggunakan kode warna. Pada dua buah ujung yang berlawanan pada hambatan dipasang dua buah kawat yang tidak saling berhubungan. Kawat ini berfungsi untuk menem­pelkan diri dengan komponen listrik maupun komponen elektronika dalam suatu rangkaian elektronika, dan kawat ini disebut terminal.
Di antara kedua terminal pelawan dapat terjadi tegangan apabila padanya dialiri arus listrik. Besarnya tegangan ini dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm.
Ada dua macam hambatan yang sesuai dengan fungsinya, yaitu hambatan tetap dan hambatan Variabel. Pelawan tetap adalah hambatan yang mempunyai nilai hambatan tetap. Sedangkan yang dimaksud hambatan variabel adalah hambatan yang nilai hambatannya dapat diatur.
Hambatan variabel ada beberapa macam, yaitu NTC, LDR, VDR, Trimpot dan potensiometer. Semua hambatan tersebut selain potensiometer mem­punyai dua buah terminal, sedangkan potensiometer sendiri mempunyai tiga buah terminal.
NTC adalah singkatan dari Negative Temperature Coefisien. NTC im mempunyai nilai hambatan yang dipengaruhi oleb suhu (temperatur) disekitarnya. Apabila suhu disekitarnya naik, maka harga hambatannya turun dan bila suhu disekitarnya turun harga hambatannya naik. Panas di sini yang dimaksudkan adalah panas yang disebabkan oleh ber­tambahnya arus yang mengalir pada hambatan. Dengan sifat yang dimiliki­nya, NTC dapat berfungsi sebagai pelindung komponen elektronika dalam rangkaian.
LDR, singkatan dari Light Depending Resistor. LDR ini mempunya harga hambatan yang dipengaruhi oleh cahaya (sinan) disekitarnya. Pada saat cahaya kuat (siang hari) harga hem batan besar, dan pada saat tidal ada cahaya (malam hari) harga hambatannya rendah. LDR ini biasa dipakai untuk sakiar otomatik pada lampu jalan dan lampu taman
VDR., singkatan dari Voltage Depending Resistor. VDR ini mempi nyai harga hambatan tergantung dari tegangan yang terjadi padanya Pada seat tegangan yang diberikan besar, maka harga hambatnnya kecil, dan pada saat tegangan turun harga hambatannya naik juga. Fungs VDR ini sama dengan NTC, hanya penyebab perubahan harga hambatannya yang berbeda.
Trimpot, singkatan dari timmer potensiometer. Trimpot ini berfung si untuk merubah hambatan yang jumlahnya kecil.
Potensiometer, adalah hambatan variabel yang dapat mengubah harga hambatan untuk jumlah yang besar.

KALKULATOR RESISTOR

Beberapa waktu yang lalu sudah sudah dibahas materi dari kode warna Resistor yang menjelaskan arti dari kode warna sebuah resistor dan menentukan nilai dari resistor tersebut. Nah, bagi rekan2 yang masih belum paham dapat menggunakan sofware berikut ini sebagai kalkulator untuk menentukan nilai sebuah resistor. Rekan2 dapat link download disni.
Caranya menggunakan sofware ini cukup simple dan mudah :

  1. Instal sofware setelah di download.
  2. Maka akan keluar kokat dialog seperti gambar berikut
  3. Tentukan lebih dahulu resistor - 4 warna atau 5 warna4.
  4. Lalu klik pada gambar resistor yang diinginkan.
  5. Silahkan klik warna2 yang ada di bawah komponen Resistor
  6. Sebaiknya dalam klik warna dimulai dari sebelah kiri ring warna

HAMBATAN HUBUNG JAJAR

Hambatan yang dihubungkan jajar dapat dicari harga perlawanan totalnya dengan menggunakan rumus berikut ini :

Rt = 1/R1 + 1/R2 + 1/R2

Keterangan:
RT = Jumlah hambatan
R1, R2, Rn = harga perlawanan dari masing-masing hambatan
n= banyaknya hambatan.
Contoh:
1. Diketahui : Gambar seperti di bawah

R1 = R2 = 100 Ohm
Ditanyakan : RT ?
Jawab :

1/Rt = 1/R1 + 1/R2
1/Rt = 1/100 + 1/100
1/Rt = 2/100
1/Rt = 1/50
Rt = 50/1 = 50 Ohm

Apabila hambatan dalam hubungan jajar diberi tegangan dari baterai maka pada rangkaian tersebut akan mengalir arus. Besarnya anus yang mengalin ini dapat dicari dengan cara seperti berikut ini .

2. Diketahui : Gambar seperti di bawah
R1 = R2 = 100 Ohm dan V = 6 Volt
Ditanya : a. Rt ?
b. I, I1 dan I2 ?
Jawab:

a. Rt = ....
1/Rt = 1/R1 + 1/R2
1/Rt = 1/100 + 1/100
1/Rt = 2/100
1/Rt = 1/50
Rt = 50/1 = 50 Ohm

b. I, I1 dan I2
I = V/Rt
I = 6/50 = 120 mA
I1 = V/R1
I1 = 6/100 = 60 mA
I2 = V/R2
I2 = 6/100 = 60 mA

HAMBATAN SERI

Hambatan-hambatan bila dihubungkan secara berderet akan dapat dicari harga hambatan totalnya dengan menggunakan rumus berikut ini :

Rt = R1 + R2 + R3
Keterangan :
RT = harga hamabatan total
R1, R2, R3, Rn = harga hambatan masing-masing hamabatan
n = banyaknya hambatan.
Contoh:
1. Diketahui : Gambar seperti di bawah :
R1 = R2 = 100 Ohm
Ditanya : Rt ?
Jawab :

Rt = R1 + R2 = 100 Ohm + 100 Ohm = 200 Ohm.

2. Diketahui : Gambar seperti di bawah :
R1 = 20 Ohm
R2 = 80 Ohm
R3 = l50 Ohm
R4 = 100 Ohm

Ditanya : Rt ?
Jawab :

Rt = R1 + R2 + R3 + R4 = 20 + 80 + 150 + 100 = 350 Ohm.
Apabila hambatan dalam hubungan deret diberi tegangan dari baterai, maka pada rangkaian tersebut akan mengalir arus. Besarnya arus yang me­ngalir tersebut, dapat dicari dengan cara seperti berikut ini :


R1 = R2 = lOO Ohm
V = 6 V

Ditanya :a. Rt ?
b. I atau arus ?

Jawab :
Rt = R1 + R2 = 100 + 100 = 200 Ohm
I = V / Rt = 6 / 200 = 0,03 A = 30 mA.

KODE WARNA RESISTOR

Untuk menentukan nilai dari hambatan ada dua macam, yaitu pada badannya ditulis dengan angka langsung, dan menggunakan kode warna. Pada dua buah ujung yang berlawanan pada hambatan dipasang dua buah kawat yang tidak saling berhubungan. Kawat ini berfungsi untuk menempelkan diri dengan komponen listrik maupun komponen elektronika dalam suatu rangkaian elektronika, dan kawat ini disebut terminal. Di antara kedua terminal hambatan dapat terjadi tegangan apabila padanya dialiri arus listrik. Besarnya tegangan ini dapat dicari dengan menggunakan hukum Ohm. Satuan dari hamabatan adalah Ohm (Omega), dan biasanya dinyatakan dengan simbol R. Nilai hambatan yang dinyatakan dengan kode warna, maka warna itu disusun seperti gambar dibawah :


Contoh:
Cara menggunakan kode warna untuk menentukan nilai hambatan suatu hambatan
  1. Diperlukan sebuah pelawan 800 ohm dengan toleransi 5%, maka kode warna yang terdapat pada pelawan adalah: Kelabu - Hitam - Coklat - Emas
  2. Suatu hambatan dengan nilai hambatan 27 Kilo Ohm dengan toleransi 10%, maka kode warna yang tercantum pada pelawannya adalah Merah - Ungu - Jingga - Perak
  3. Suatu hambatan mempunyai kode warna sebagai berikut: Coklat - Ungu - Biru - tak berwarna , harga hambatan dari hambatannya adalah 17 Mega Ohm dengan toleransi 20%. Atau ditulis 17 Mega Ohm 20%
  4. Suatu hambatan mempunyai kode warna sebagai berikut: Jingga - Merah - Emas, - Perak , maka harga hambatan dari hambatannya adalah 3,2 Ohm 10%
  5. Suatu hambatan dengan kode warna sebagai berikut: Ungu - Kuning - Jingga - Perak , maka harga hambatan dari hambatannya adalah 74 Kilo Ohm 10%

TAHANAN LISTRIK

Seperti halnya dengan air, listrik yang mengalir selalu ada yang menahan-nahan kecepatan arusnya. Dikatakan listrik yang mengalir mendapat tahanan. Pada kawat yang besar tahanan itu kecil. Pada kawat yang kecil tahanan itu besar. Pada kawat tembaga atau perak tahanan itu kecil dan kawat besi tahanannya lebih besar. Tahanan diberi simbol R diukur dengan satuan Ohm yang ditulis dengan huruf Yunani Omega (Ω) .
Ukuran yang lain :
1 Ohm = 1 Ω
1 K Ohm = 1 K Ω
1 M Ohm = 1 M Ω
1 K Ω = 1.000 Ω
1 M Ω = 1.000 K Ω
1 M Ω = 1.000.000 Ω



KONDENSATOR

MENGUKUR/MENGUJI KONDENSATOR ELEKTROLIT

Untuk menemukan baik atau rusaknya kondensator elektrolit digunakan Ohmmeter.Simbol dari kondensator elektrolit adalah :

Pengujian kondensator elektrolit dengan Ohmmeter sebaiknya dilepaskan dari rangkian pesawat. Untuk kondensator elektrolit basah dari radio tabung, listrik yang yang tersimpan di dalam kondensator tersebut harus dibuang lebih dahulu sehingga tak merusak Ohmmeter yang digunakan untuk mengujinya. Cara membuang sis tenaga listrik tersebut yaitu dengan mengadakan hubung singkat antara kaki kondensator. Setelah sisa listrik itu dibuang dari kondensator elektrolit, maka selanjutnya kita dapat menggunakan Ohmmeter untuk mengujinya.

Demikian juga sebelum mengukur kondensator elektrolit kering, sisa listrik yang tersimpan didalamnya dibuang terlebih dahulu. Sesudah itu baru diukur dengan Ohmmeter. Jika kondensator elektrolit yang hendak diukur dengan Ohmmeter belum pernah digunakan, tak perlu membuang sisa listrik pada kondensator tersebut. Jadi dapat langsung mengujinya dengan Ohmmeter.

Sifat kondensator elektrolit yang baik pada waktu diuji dengan Ohmmeter akan memberi keterangan sebagai berikut :

Mula-mula kondensator hanya menunjukkan Ohm tertentu, sesudah itu jarum penunjuk Ohmmeter turun secara cepat ke arah kiri hingga minimum seperti kedua ujung testpen Ohmmeter tak terjadi hubung singkat. Waktu yang dibutuhkan jarum penunjuk Ohmmeter turun ke bawah minimum kurang dari satu detik. Testpen Ohmmeter yang dipergunakan untuk menguji kondensator elektrolit harus dipertukarkan oleh si penguji.

Agar lebih jelas cara menguji kondensator elektrolit, perhatikan gambar di bawah :
Pada gambar di atas batas ukur Ohmmeter yang dipergunakan adalah 2.000 Ohm hingga 2 Megaohm, range selectror switch diputar ke X 1K. Pada saat kondensator elektrolit itu diuji (dites dengan testpen Ohmmeter), jarum penunjuk Ohmmeter menunjukkan Ohm tertentu misalnya 10 Ohm. dan kemudian turun secara cepat ke arah kiri Ohmmeter(minimum). Setelah itu jarum penunjuk Ohmmeter dipertukarkan arahnya dan dites pada kaki kondensator elektrolit yang sama. Hasil pengujian tersebut harus sama dengan hasil pengujian pertama kali. Keadaan demikian menunjukkan kondensator elektrolit dalam keadaan baik.

Seandainya kondensator elektrolit yang diukur dengan testpen Ohmmeter ternyata menunjukkan harga ukuran tertentu (Ohmmeter tertentu), jarum penunjuk Ohmmeter tak mau turun kembali kearah kiri Ohmmeter lagi. Jadi jarum penunjuk Ohmmeter tetap menunjukkan harga Ohm tertentu. Keadaan demikian menunjukkan bahwa kondensator elektrolit tersebut sudah rusak dan telah berubah fungsi menjadi tahanan. Kondensator elektrolit yang demikian sudah tentu tak dapat dipergunakan lagi maka harus diganti dengan yang baik (baru).

Dan seandainya pada saat menguji kondensator elektrolit, jarum penunjuk Ohmmeter hanya sebentar menunjukkan harga Ohm tertentu, kemudian turun ke arah kiri Ohmmeter dan tidak mencapai harga minimum, keadaan yang demikian menunjukkan bahwa kondensator elektrolit tersebut kurang baik mutunya. Agar pesawat yang direparasi berjalan dengan normal kembali sebaiknya kondensator tersebut diganti dengan yang baik.

Demikian cara pengujian baik atau rusknya kondensator elektrolit pasa saat reparasi pesawat radio, amplifier atau pesawat lainnya.

Berikut ini adalah tabel pengujian kondensator elektrolit dengan Ohmmeter :
Sedangkan untuk mengukur kondensator 47 uf sampai dengan 4.700 uf, range selector switch X 10 dengan batas ukur 2 Ohm sampai dengan 20 KiloOhm, hasil pengujian yng ditunjukkan harus sama dengan keterangan pada tabel. Sedangkan untuk mengukur kondensator tetap di bawah 1 uf harus digunakan Ohmmeter dengan kapasitas ukuran 20 megaOhm sampai dengan 50 megaOhm.

Kondensator tetap di bawah 1 uf yang biasanya diberi simbol :

misalnya kondensator keramik, polisester, mika, MKM, dan milar.
Cara pengujian baik atau rusaknya kondensator tersebut dengan Ohmmeter sama dengan cara pengujian kondensator elektrolit. Untuk menguji kondensator tersebut range selector switch harus diputar ke batas ukur X 10 kiloOhm (2 KiloOhm sampai dengan 20 megaOhm) atau di atas harga 20 megaOhm. Hasil pengujian mula-mula jarum penunjuk Ohmmeter menunjukkan harga tertentu, kemudian turun secara cepat ke arah kiri Ohmmeter (lamanya gerakan jarum penunjuk Ohmmeter kurang lebih satu atau beberapa detik).

Agar hasil tes dengan Ohmmeter lebih meyakinkan, dapat mengujinya kembali dengan Kapasitansimeter (alat tes khusus untuk kondensator tetap).

VARIABEL CONDENSATOR (VARCO)

Demikian juga cara pengukuran Varco yang berkotak plastik sama dengan pengukuran kondensator variabel biasa lainnya, yaitu dengan Ohmmeter. Antara kaki varco b dan kaki varco c tidak boleh terjadi hubung singkat (jarum ohmmeter tidak boleh bergerak). Demikian juga dengan tespen + dipindahkan ke kaki varco a tak menunjukkan hubung singkat. Pada waktu dites dengan Ohmmeter, rotor varco diputar perlahan-lahan dari arah minimum ke arah maksimum dan sebaliknya. Jika pada waktu dites ternyata pointer (jarum Ohmmeter) tak bergerak berarti Varco itu dalam keadaan baik (tak terjadi hubung singkat). Tetapi sebaliknya jika pada waktu dites ternyata jarum Ohmmeter bergerak dan menunjukkan harga tertentu maka Varco tersebut rusak karena terjadi hubungan singkat. Demikian juga dengan pengukuran kondensator trimmer dengan cara yang sama.

Agar lebih jelas cara pengukuran Varco dengan Ohmmeter, perhatikan gambar dibawah :
 

MENGUKUR KONDENSATOR VARIABEL

Konstruksi kondensator variabel sudah ditetapkan, bahwa antara pelat-pelat rotor dan pelat-pelat satator tidak boleh terjadi hubung singkat pada saat rotor diputar perlahan-lahan dari harga minimum ke harga maksimum atau sebaliknya. Dengan demikian cara pengukuran dengan Ohmmeter terbatas pada hubung singkat atau tidaknya. Jika rotor diputar perlahan-lahan pada saat diuji dengan Ohmmeter, dan ternyata pointer bergerak maka pada kondensator variabel tersebut terjadi hubung singkat. Terjadinya hubung singkat ini disebabkan pelat rotor bersentuhan dengan pelat stator pada kondensator variabel tersebut. Hubung singankat ini harus ditiadakan, yaitu dengan membetulkan pelat-pelat rotor yang bersentuhan dengan pelat-pelat stator pada kondensator variabel.
Jika pelat-pelat rotor dan pelat-pelat stator pada kondensator variabel sudah diperbaiki dan antara pelat-pelat tersebut tidak terjadi hubungan singkat lagi pada waktu di tes dengan Ohmmeter, maka kondensator variabel tersebut sudah baik (dalam keadaan normal).

Agar lebih jelas tentang cara mengukur kondensator variabel dengan Ohmmeter, perhatikan gambar di bawah :
 

KODE ANGKA KONDENSATOR

Kapasitas kondensator dan daya tahannya terhadap suatu tegangan biasanya dicantumkan pada kondensator tersebut dengan ukuran uF atau pf. Untuk kondensator yang memakai uf biasanya dicantumkan uf-nya pada badan kondensator tersebut, sedangkan kondensator yang tidak tercantum kata uf di badan kondensator tersebut biasa ukuran kondensator memakai ukuran pf. Untuk kondensator yang memakai pf, angka pertama dan angka kedua dari sebelah kiri menyatakan besarnya bilangan, angka ketiga menyatakan banyaknya nol yang dapat dihubungkan dengan angka pertama dan angka kedua yang sudah membentuk bilangan.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut :
Keterangan :
  1. Angka pertama dan angka kedua menyatakan bilangan 10, angka ketiga bernilai 1 menyatakan bahwa banyak nol hanya 1 buah, Jadi kondensator tsb berukuran 100 pf.
  2. Angka pertama dan angka kedua menyatakan bilangan 68, angka ketiga tidak ada, Jadi kondensator keramik berukuran 68 pf.
  3. Angka pertama dan angka kedua menyatakan bilangan 20, angka ketiga bernilai 3, Jadi kondensator keramik berukuran 20.000 pf.
  4. Merupakan kondensator keramik yang memakai ukuran uf = 0,o1 uf.
  5. Angka pertama dan angka kedua pada kondensator milar menyatakan bilangan 47, angka ketiga bernilai 3 menyatakan banyaknya nol ada tiga buah. Jadi kondensator milar berukuran 47.000 pf.

KONDENSATOR VARIABEL

Kondensator variabel adalah kondensator yang kapasitasnya (kemampuan dalam menyimpan tenaga listrik dapat diubah-ubah). Kondensator variabel ada yang dielektrikumnya dengan udara dan ada juga yang dielektrikumnya dengan mika.
Kondensator variabel dan Varco diberi simbol
sedang kondensator Trimer diberi simbol
Berikut ini adalah kondensator variabel. Untuk sebelah kiri kondensator variabel terbuat dari bahan tembaga atau pelat aluminium dengan badan dielektrikum udara. Sedangkan sebelah kanan adalah kondensator variabel (varco) yang terbuat dari bahan lembaran tipis tembaga atau alumnium dan dielektrikum dengan mika seperti kertas plastik dan dibungkus dengan kotak plastik.

Kedua jenis kondensator di atas dapat dipakai untuk radio transistor.

KONDENSATOR TETAP

Kondensator tetap umumnya mempunyai dielktrikum mika, kertas parafin dan keramik seperti kondensa dan kerafar. Kondensator tetap merupakan kondensator yang mempunyai kapasitas tetap dalam menyimpan elektron (tenaga listrik), misalnya kondensator mika, kondensator keramik, kondensator milar, kondensator MKM dan kondensator elektrolit. Kondensator tetap seperti kondensator mika, kondensator kertas, kondensator keramik , kondensator milar, kondensator MKM dan kondensator polyster diberi simbol :
Sedangkan kondensator elektrolit diberi simbol
Bentuk-bentuk kondensator diperlihatkan gambar di bawah ini :

KONDENSATOR (KAPASITOR)

Kondensator adalah suatu alat yang mempunyai kemampuan memuat (menyimpan) elektron2 atau tenaga listrik selama waktu yang tidak tertentu. Kemampuan untuk menyimpan tenaga listrik pada kondensator disebut kapasitas (kapasiteit) kondensator. Penyimpanan tenaga listrik oleh kondensator tidak disertai proses kimia. Berbeda dengan akumulator yang dipakai di mobil yang juga menyimpan tenaga listrik tetapi mengalami proses kimia.
Tiap2 kondensator mempunyai daya tampung elektron dan daya tahan terhadap tegangan tertentu. Daya tahan ini perlu diperhatikan betul2 pada waktu praktek. Pemberian tegangan (volt) melebihi batas tegangan yang ditetapkan akan mengakibatkan kondensator itu meledak, kondensator yang dapat meledak biasanya kondensator elektrolit yang disingkat ELCO.Cara pemasangan elco ini harus diperhatikan, kaki kondensator yang berkutub positip harus dipasang bersambung dengan kutub positip dari power supply (sumber tenaga), begitu juga kaki kondensator yang berkutub negatip harus dihubungkan ke kutub negatip dari sumber tenaga. jika terjadi kesalahan pemasangan, kondensator itu dapat rusak dan mungkin juga meledak.
Kondensator adalah alat yang sangat penting dan sangat banyak digunakan di dalam teknik radio, amplifier, televisi, adaptor, dan pesawat elektronika lainnya. Kondensdator sedikitnya terdiri dari dua pelat logam yang berhadapan satu sama lain dan dipisahkan olehg bahan isolasi yang disebut dielektrikum. adapun pelat logam pada kondensator dapat dilukiskan sebagai berikut.


Kedua pelat kondensator (pelat A dan pelat B) dihubungkan ke dinamo. Suatu ketika kondensator itu sudah terisi penuh tenaga listrik. Setelah kondensator itu terisi penuh dengan tenaga listrik, lalu dilepaskan dari dinamo. Kemungkinan kaki pelat A dan kaki pelat B dari kondensator disambung secara hubung singkat, maka timbullah loncatan bunga apiu ketika terjadi hubungan singkat tersebut. Kejadian ini membuktikan bahwa kondensator dapat menyimpan listrik. Tentu saja kondensator yang dicoba harus berkapasitas besar misalnya elco 2200 uF/50V atau 4700uF/50V.

Jenis-jenis kondensator :
  • Kondensator tetap
  • Kondensator variabel

TEORI ELEKTRON

Apabila sebatang plastik/ebonit kita gosok dengan rambut, setelah itu kita dekatkan pada potongan 2 kertas yang kecil, maka tertariklah pototngan-potongan kertas tersebut. Demikian pula halnya jika sebatang kaca kita gosok dengan sutera, maka batang kaca tersebut dapat menarik potongan-potongan kertas juga. Batangan plastik maupun kaca itu dapat menarik potongan-potongan kertas tersebut oleh karenanya setelah digosok tersebut menjadi bermuatan listrik. Untuk menjelaskan peristiwa ini telah disusun suatu teori yang dianggap benar. Teori tersebut adalah teori elektron, yaitu :
  1. Tiap-tiap zat terdiri atas molekul-molekul. Moekul-molekul itu masih mempunyai sifat yang sama dengan zatnya. Molekul air mempunyai sifat yang sama dengan air.
  2. Atom adalah bagian yang lebih kecil lagi. Sifat-sifat atom sudah tyidak sama dengan sifat zat aslinya. Suatu molekul air terdiri dari 2 atom hidrogen (zat air) dan 1 atom oksigen (zat asam). Sifat dari atom hidrogen maupun oksigen sangat berlainan dengan sifat dari molekul air maupun air. Hidrogen dan oksigen adalah gas yang apabila dicampur dan dinyalakan dapat meledak dengan hebat disertai dengan pengeluaran panas yang tinggi.
  3. Setiap atom terdiri dari atas inti yang dikelilingi oleh satu atau lebih elektron.
  4. Inti atom mengandung tenaga listrik positip (bermuatan listrik positip).
  5. elektron mengandung tenaga listrik negatip (bermuatan listrik negati).
  6. Inti terdiri atas proton yang mengandung tenaga listrik positip, dan neutron tak bermuatan listrik (netral).
  7. Pada sebuah atom yang netral (tak bermuatan listrik) muatan listrik proton-protonnya sama dengan muatan listrik elektron-elektronnya. Kenetralan tersebut dapat terjadi karena sifat muatan listrik positip dan negatip yang saling menentang dan sama besarnya menjadi terhapus.
  8. Pada setiap atom, satu atau lebih elektron-elektron berputar mengelilingi intinya dengan kecepatan yang luar biasa, yaitu 300.000.000 ms.
  9. Bila karena sesuatu hal satu atau lebih elektron-elektron itu meninggalkan atomnya maka atom ini elektronnya menjadi berkurang.
  10. Bila karena sesuatu hal sebuah atom menerima satu atau lebih elektron-elektron, maka atom ini menjadi kelebihan elektron. Dengan demikian maka muatan listrik negatipnya lebih besar dari muatan positipnya. Atom yang demikian menjadi atom yang bermuatan negatip.
  11. Ada zat-zat yang elektronnya mudah pindah dari atom yang lain. Misalnya kawat tembaga, perak dsb. Zat yang mempunyai sifat demikian itu disebut konduktor (penghantar). Sedangkan zat-zat yang elektron-elektron pada atomnya sukar perpindah dari satu atom ke atom yang lain seperti ebonit, kaca dsb. Zat yang mempunyai sifat demikian itu disebut isolator (penyekat).

Dengan teori tsb sekarang dapat dijelaskan tentang peristiwa plastik digosok dengan rambut dan kaca digosok dengan sutera tsb. Adapun kaca dan ebonit dapat bermuatan listrik tsb karena ada perpindahan elektron-elektron diantara benda-benda yang digosok dan yang digunakan untuk menggosok. Karena itulah plastik maupun kaca tersebut menjadi tidak netral lagi yang kita saksikan dapat menarik potongan-potongan kertas kecil.

TEGANGAN

Seperti halnya dengan air, listrik itu dapat mengalir bila ada tekanan. Karena pompa atau tekanan udara, air dapat mengalir. Air mengalir dari tempat yang bertekanan tinggi ke tempat yang bertekanan rendah. Semakin kuat tekanannya semakin kuat air itu mengalir. Dan listrik dapat mengalir karena adanya tekanan listrik atau tegangan listrik.
Sepotong kawat tembaga dihubungkan dengan kutub-kutub sebuah baterai. listrik mengalir pada kawat tembaga tersebut karena tegangan listrik yang disediakan oleh baterai. Baterai adalah sumber listrik. Sumber listrik yang lain adalah dinamo, aki. Tegangan Listrik diberi simbol V. Besar kecilnya tegangan listrik diukur dengan satuan Volt, disingkat V.

Ukuran yang lain :

kV (kilo Volt) = 1.000 Volt
mV (mili Volt = 0,001 Volt
Mega Volt (mega Volt) = 1.000.000 Volt

KUAT ARUS

Listrik Mengalir melalui penghantar. Aliran muatan-muatan listrik (elektron-elektron) tsb. disebut arus listrik. Arus listrik mengalir dari tempat yang bertegangan tinggi ke tempat bertegangan rendah melalui penghantar. Seperti halnya air, listrik itu dapat mengalir cepat dan mengalir lambat. Yang disebut:

Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui suatu penghantar.
Kuat arus listrik diberi simbol I.
Banyaknya muatan listrik yang mengalir diukur dengan satuan Coulomb.

Bila dalam 1 detik banyak muatan listrik yang mengalir sebesar 1 Coulomb maka disebut 1 Ampere per detik.
1 Coulomb per detik disebut 1 Ampere.
Jadi satuan kuat arus listrik adalah Ampere, disingkat A.
1 kA (kilo Ampere) = 1.000 A
1 mA (mili Ampere) = 0,001 A

HUKUM OHM

Dari sebuah percobaan yang dilakukan untuk mengetahui hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan listrik, ternyata bahwa :
1. Bila dialirkan arus listrik melalui suatu kawat penghantar tertentu :
  • diberikan tegangan yang besar, maka kuat arusnya besar
  • diberikan tegangan yang kecil, maka kuat arusnya kecil
2. Bila percobaan dilakukan dengan suatu tegangan tertentu :
  • dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya kecil (kawat berpenampang besar), maka kuat arusnya besar.
  • dipergunakan kawat penghantar yang tahanannya besar (kawat bernampang kecil) maka kuat arusnya kecil.
Rumusan hasil percobaan tersebut adalah :
Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan tegangannya dan berbanding terbalik dengan tahanannya.
Dalam bentuk rumus dituliskan :
I = V/R atau V = I x R atau R = V / I
Yang pertama kali menemukan hubungan antara kuat arus, tegangan dan tahanan, adalah seorang yang bernama George Simon Ohm. Hasil kesimpulannya tersebut selanjutnya dikenal dengan nama Hukum Ohm . Dengan hukum Ohm dapat diperhitunglan besarnya kuat arus, tegangan dan tahanan.
Ini adalah sebuah gambar diagram yang dapat dipergunakan sebagai rujukan untuk perhitungan:



Keterangan :
V --> Tegangan dengan satuan Volt
I --> Arus dengan satuan Ampere
R --> Tahanan dengan satuan Ohm
P --> Daya dengan satuan Watt

Contoh :
Sebuah penghantar listrik ujung-ujungnya dipasang tegangan sebesar 9 Volt. Pada penghantar itu mengalir arus listrik dengan kuar arus 3 Ampere. Berapa besar tahan penghantar itu?

Jawab :
R = V/I = 9/3 = 3 Ohm

DAYA LISTRIK

Pada bolam lampu pijar kita dapat melihat misalnya tulisan 220 Volt, 100 Watt. Ini artinya bolam lampu listrik itu akan menyala dengan baik apabila dipasang pada arus listrik yang tegangannya 22o Volt dan bolam lampu itu menggunakan daya listrik sebesar 100 Watt.
Watt disingkat dengan W , adalah satuan ukuran untuk daya listrik.
Daya listrik adalah hasil kali kuat arus dengan tegangan
Secara rumus dapat di tuliskan :
W = E x I
Keterangan :

W :  Daya listrik dalam Watt
E   :  Tegangan listrik dalam Volt
I    :  Kuat arus dalam Ampere

Contoh :
Pada sebuah solder listrik tertulis 30 Watt, 220 Volt. Hitunglah besar tahanan yang terdapat dalam solder listrik tersebut.

Jawab :

W = I x E
30 = I x 220
I = 30/220 = 0,13 Volt
I = E / R
0.13 = 220 / R
R = 220 / 0.13
R = 1692.3 Ω =

ARUS LISTRIK DC DAN AC

Arus listrik searah dikenal dengan singkatan DC (=Direct Current). Arus ini diberi simbul =
Sesuai dengan namanya listrik arus searah itu mengalir ke satu jurusan saja dalam kawat penghantar, yaitu dari kutub positip (+) ke kutub negatip (-). Sumber arus listrik searah : Baterai, Accu, Dinamo arus searah.

Arus listrik bolak-balik biasa dikenal dengan singkatan AC (=Alternating Current). Arus ini diberi symbol
Sesuai dengan namanya listrik bolak balik mengalir kedua arah dalam kawat penghantar, yaitu dari positip (+) ke negatip (-) dan juga dari negatip (-) ke positip (+). Arus listrik ini dalam 1 detik mengalami pertukaran 50-60 kali. Perubahan sebanyak sekian kali dalam 1 detik dinamakan Frekuensi. Sumber arus listrik bolak-balik, ialah : Dinamo Arus bolak-balik, Jaringan listrik PLN.

AVO METER

AVO Meter atau sering disebut juga Multimeter, adalah alat yang dipergunakan untuk mengukur:
  1. Mengukur Kuat arus
  2. Mengukur tegangan AC
  3. Mengukur tegangan DC
  4. Mengukur Tahanan Listrik


Keterangan :
Meter korektor berguna untuk menyetel jarum AVO-meter ke arah nol, saat mau dipergunakan.
  1. Range Selector Switch adalah saklar yang dapat diputar sesuai dengan kemampuan batas ukur yang dipergunakan. Saklar putar (range selesctor switch ini merupakan kunci utama bila kita menggunakan AVOmeter.
  2. Terminal + dan –Com terminal dipergunakan untuk mengukur Ohm, AC Volt, DC Volt dan DC mA (yang berwarna merah untuk + dan warna hitam untuk -
  3. Pointer (jarum Meter) adalah jarum meter adalh sebatang pelat yang bergerak kekanan dan kekiri yang menunjukkan besaran/nilai.
  4. Mirror (cermin) sebagai batas antara Ommeter dengan Volt-Ampermeter.
  5. Scale (skala) berfungsi sebagai skala pembacaan meter.
  6. Zero Adjusment adalah pengatur/penepat jarum pada kedudukan nol ketika menggunakan Ohmmeter.
  7. Angka-Angka Batas Ukur, adalah angka yang menunjukkan batas kemampuan alat ukur.
  8. Kotak Meter, adalah Kotak/tempat meletakkan komponen-komponen AVOmeter.
Di sebelah kanan saklar terdapat tanda ACV (Alternating Current Volt), yaitu VOLTMETER untuk mengukur arus bolak-balik atau aliran tukar. Batas ukur ini dibagi atas, misal 0-10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, 0 – 500 V, 0 – 1000 V.

Bagian atas saklar penunjuk diberi tanda OHM dan ini merupakan batas ukur OHMMETER yang dapat digunakan untuk mengukur nilai tahanan dan baik buruknya alat-alat dalam “pesawat”. Pada bagian ini terdapat batas ukur, yaitu misal : x1, x10, x100, x 1K, x 10K.

Di sebelah kiri dari saklar terdapat tanda DCV (DIRECT CURRENT VOLT) yang merupakan bagian dari VOLTMETER, yaitu bagian yang digunakan khusus untuk untuk mengukur tegangan listrik DC. Batas ukur DCV dibagi atas, misal 0-10 V, 0 – 50 V, 0 – 250 V, 0 – 500 V, 0 – 1000 V.
Pengukuran di bawah 10 Volt dipakai batas ukur 0 – 10 V.
Bila di atas 12 Volt dan di bawah 50 Volt dipergunakan batas ukur 0 – 50 V.
Jika di atas 50 Volt di bawah 250 Volt digunakan batas ukur 0 – 250 V.
Bila di atas 250V dibawah 500V digunakan batas ukur 500 Volt.
Bila lebih dari 500 V dan di bawah 1000V digunakan batas ukur 0 – 1000 V.
Jika lebih dari itu maka tidak boleh menggunakan Volt meter secara langsung.

Di bagian bawah saklar terdapat tanda DC mA yang berguna untuk mengukur besarnya kuat arus listrik.
Batas ukur dibagi atas, misal 0 – 0,25 mA, 0 – 25 mA, 0 – 500 mA. Bila menggunakan alat ukur ini pertama-tama letakkanlah saklar pada batas ukur yang terbesar/tertinggi, kemudian di bawahnya sehingga batas ukur yang digunakan selalu lebih tinggi dari arus yang kita ukur.
Catatan :
  1. Setiap kali menggunakan AVO-meter harus memperhatikan batas ukur alat tersebut. Kemampuan alat ukur (kapasitas alat ukur) harus lebih besar daripada yang hendak di ukur. Kesalahan dalam pemakaian alat ukur AVO-meter dapat mengakibatkan kerusakan.
  2. AC Voltmeter hanya boleh dipergunakan untuk mengukur AC Volt, jangan dipergunakan untuk mengukur DC Volt. Demikian juga sebaliknya. Ohmmeter tidak boleh dipergunakan untuk mengukur tegangan listrik baik DC maupun AC Volt karena dapat mengakibatkan rusaknya alat ukur tersebut. Jadi pemakaian alat ukur harus sesuai dengan fungsi alat ukur tersebut
  3. Periksa jarum meter apakah sudah tepat pada angka0 pada skala DcmA, DCV atau ACV posisi jarum nol di bagian kiri dan skala Ohmmeter posisi jarum nol di bagian kanan.

CARA MENGUKUR TEGANGAN AC

Untuk mengukur tagangan AC langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Pertama-tama harus diingat bahwa apakah yang diukur itu tegangan AC atau DC
  2. Kita ukur tegangan AC.
  3. Harus diingat pula batas ukurnya. Misalnya jaringan listrik PLN 220 Volt.
  4. Saklar Batas Ukur menunjuk AC Volt, ke angka yang lebih tinggi dari batas ukur, misal ke angka 250 Volt.
  5. Tempelkan colok yang satu ke + dn yang lain ke - karena yang akan diukur arus arusnya bolak-balik.
  6. Pada waktu mengukut ini misalnya jarum penunjuk menunjuk angka 220, ini berarti tegangan PLN disitu 220 Volt. Tentu saja skala yang dipakai adalah yang batas kiri 0 dan batas kanan 250.

CARA MENGUKUR TAHANAN

Dalam mengukur tahanan langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
  1. Putarlah saklar hingga menunjuk kearah Ohm meter, misalnya 1x
  2. Tempelkan pencolok + (merah) dan pencolok - (hitam)
  3. Putra knop penyetelan titik nol Ohm hingga jarum penunjuk menunjuk pada angka 0 skala
  4. Kita sudah mulai dapat mengukur tahanan. Pada waktu kita mengukur, bila jarum menunjuk angka 100, itu artinya alat yang kita ukur itu bertahanan 100 Ohm, karena ukuran perbandingan skala yang kita gunakan = 1 : 1 atau 1x nya.
  5. Kalau saklar penunjuk kita arahkan pada angka 10x, maka bila jarum menunjuk angka 100, artinya tahanan alat tersebut = 10 x 100 Ohm = 1000 Ohm.

CARA MENGUKUR TEGANGAN DC

Untuk mengukur tegangan DC secara prinsip tak ubahnya dengan AC . Hanya perlu diperhatikan kabel colok alat ukur harus disambung/ditempelkan pada kutub dari sumber tegangan. Langkah-langkah pengukuran, adalah sbb :
  1. Perlu diperhatikan Batas Ukur, Pencolok merah (+) dan pencolok hitam (-) , kutub positip ( + ) dan kutub negati ( - ).
  2. Arahkan saklar menunjuk ke DC Volt. Pengukuran yang dikerjakan dalam keadaan arus mengalir (pengukuran dinamis), Saklar pada angka 10.
  3. Waktu mengadakan pengukuran, colok merah (+) ditempatkan pada (+) dan colok hitam (-) ditempatkan pada (-).
  4. Yang dibaca adalah skala 0-10. Misalnya menunjuk angka 1,5 , ini artinya tegangan arus = 1,5 Volt. Kalau saklar kita arahkan pada angka 50, maka saklar yang dibaca skala 0 - 50.

MENGUKUR KUAT ARUS DC

Untuk mengukur kuar arus dalam suatu rangkaian harus dalam keadaan terbuka.Langkah-langkahnya sbb :
  1. Alat ini hanya dapat digunakan untuk menukur kuat arus DC saja. Kuat arus DC biasanya kecil. Karena itu alat ini hanya mencantumkan angka pengukuran sampai 500 mA.
  2. Mengukur kuat arus DC dilakukan dengan cara sambungan seri dengan alat pemakai, misalnya lampu pijar. Saklar penunjuk diarahkan pada DC mA dengan memperhatikan batas ukur. Dipilih misalnyaangka 25.
  3. Disini kita mengukur dalam keadaan hubungan terbuka. Karena itu putuskan hubungan.
  4. Tempelkan colok merah pada kutub positip (+) dan colokhitam (-) pada kutub negatip (-).
  5. Baca skala, jarum menunjuk pada angka berapa. itulah hasil pengukurannya.

CARA MENGUKUR DIODA

Untuk menentukan baik atau rusaknya suatu dioda, dapat digunakan ohmmeter. Berhubung dioda hanya dapat menghantar arus searah saja, maka pada waktu pengukuran alat tersebut dengan ohmmeter, pointer ohmmeter hanya dapat digerakkan jika + terminal testpen dihubungan ke kaki katoda dioda, sedangkan — com terminal testpen dihubungkan ke kaki anoda dioda. Jika arah kedua testpen yakni ± terminal dan — com terminal dipertukarkan posisinya dengan hubungan sebagai berikut:
+ Terminal testpen dihubungkan ke kaki anoda dan — corn terminal testpen dihubungkan ke kaki katoda dioda, maka pointer ohmmeter tidak boleh bengerak. Hasil pengukuran tersebut menunjukkan bahwa dioda dalam keadaan baik karena hanya mengalir searah saja. Jika setelah diukur dengan ohmmeter dengan cana testpen, ohmmeter saling dipertukarkan arahnva dan dihubungkan ke kaki dioda yang sedang diukur menunjukkan:
  • Ukuran tertentu (pointer menunjukkan ohm tertentu), maka keadaan demikian menunjukkan bahwa dioda tersebut sudah rusak karena hubungan singkat.
  • Seterusnya jika pada saat pengukuran, pointer ohmmeter tidak menunjukkan ohm sama sekali ‘(pointer tidak bergerak sama sekali), maka keadaan demikian menunjukkan bahwa dioda sudah rusak karena putus.
Hasil pengukuran pada Gambar di atas menunjukkan dioda dalam keadaan baik. Semua dioda, baik dioda kontak titik, dioda hubungan, dan dioda zenen maupun led dapat diukur dengan cara seperti yang tergambar pada Gambardi atas.
Description: Elektronika Komputer Rating: 4.5 Reviewer: rifai - ItemReviewed: Elektronika Komputer

Cerita Rakyat Nusantara

Kera dan Ayam(Sulawesi Tenggara)
    Cerita ini mengisahkan tentang kerjasama yang sangat baik antara seekor ayam dan kepiting untuk menghancurkan rencana jahat seekor kera. Sang ayam dan kepiting berhasil membujuk sang kera yang berupaya memangsa sang ayam untuk masuk ke dalam perahu. Saat perahu mulai melaju, kepitingpun melubangi dasar perahu sehingga sedikit demi sedikit air pun mulai menggenangi perahu. Kemudian secara bersamaan sang ayam terbang dan kepitingpun keluar dari lubang perahu dan mereka dapat kembali ke daratan, meninggalkan kera yang tak mampu berbuat apa-apa dalam perahu yang tenggelam itu.

Si Rusa dan Si Kulomang ( Maluku )
    Alkisah, seekor rusa yang tinggal di hutan di kepulauan Aru merasa sangat bangga dengan kemampuan larinya. Ia selalu menantang setiap hewan untuk bertanding lari. Suatu hari ia menantang si Kulomang ( siput laut ) untuk bertanding lari di pinggir pantai sampai ke tanjung ke 11. Kulomang bekerjasama dengan teman-temannya untuk mengalahkan si rusa yang sombong. Setiap Kulomang berada di Tanjung yang berbeda-beda. Saat bertanding lari, rusa terkejut saat ia menyadari Kulomang selalu sudah berada di dekatnya. Si rusa berlari sekencang mungkin hingga ia kehabisan napas dan jatuh tak berdaya di Tanjung ke 10.

Si Sigarlaki dan Si Rimbat ( Sulawesi Utara )
Cerita ini mengisahkan tentang kegigihan hati seorang hamba, bernama Limbat dalam mempertahankan hidup atas dasar kejujurannya. Sigarlaki, sang majikan yang ahli mmenombak berusaha mencuranginya berkali-kali dengan berkata, siapa yang lebih cepat keluar dari air, Lembing atau Limbat, berarti ia kalah dan harus mengabdi lepada yang menang. Berkali-kali Sigarlaki mencoba mencurangi Limbat Namur Lembing yang ia lemparkan ke dalam air harus berkali-kali dicabutnya sebelum Limbat keluar dari air. Akhirnya Sigarlaki menyerah dan mengakui kegigihan seorang Limbat.

Buaya Ajaib ( Papua )
    Kisah ini menceritakan tentang hubungan baik antara hewan dan manusia yang tahu membalas budi. Towjatuwo bertemu buaya yang dapat berbicara bernama Watuwe, di sungai Tami saat mencari batu tajam untuk menolong istrinya melahirkan. Watuwe membantu istri Towjatuwa melahirkan bayi laki-laki dan meramalkan anak tersebut akan menjadi pemburu yang handal, namun ia meminta agar Towjatuwa dan keturunannya untuk tidak berburu buaya. Apabila dilanggar Towjatuwe dan keturunannya tidak akan bertahan hidup. Sejak itu Towjatuwa dan keturunannya melindungi binatang yang ada di sekitar sungai Tami.

Batu Golog ( Nusa Tenggara Barat )
    Pada jaman dahulu di daerah Padamara dekat Sungai Sawing hiduplah sebuah keluarga miskin. Sang istri bernama Inaq Lembain dan sang suami bernama Amaq Lembain. Mata pencaharian mereka adalah buruh tani. Setiap hari mereka berjalan kedesa desa menawarkan tenaganya untuk menumbuk padi. Kalau Inaq Lembain menumbuk padi maka kedua anaknya menyertai pula. Pada suatu hari, ia sedang asyik menumbuk padi. Kedua anaknya ditaruhnya diatas sebuah batu ceper didekat tempat ia bekerja. Anehnya, ketika Inaq mulai menumbuk, batu tempat mereka duduk makin lama makin menaik. Merasa seperti diangkat, maka anaknya yang sulung mulai memanggil ibunya: “Ibu batu ini makin tinggi.” Namun sayangnya Inaq Lembain sedang sibuk bekerja. Dijawabnya, “Anakku tunggulah sebentar, Ibu baru saja menumbuk.” Begitulah yang terjadi secara berulang-ulang. Batu ceper itu makin lama makin meninggi hingga melebihi pohon kelapa. Kedua anak itu kemudian berteriak sejadi-jadinya. Namun, Inaq Lembain tetap sibuk menumbuk dan menampi beras. Suara anak-anak itu makin lama makin sayup. Akhirnya suara itu sudah tidak terdengar lagi. Batu Goloq itu makin lama makin tinggi. Hingga membawa kedua anak itu mencapai awan. Mereka menangis sejadi-jadinya. Baru saat itu Inaq Lembain tersadar, bahwa kedua anaknya sudah tidak ada. Mereka dibawa naik oleh Batu Goloq. Inaq Lembain menangis tersedu-sedu. Ia kemudian berdoa agar dapat mengambil anaknya. Syahdan doa itu terjawab. Ia diberi kekuatan gaib. dengan sabuknya ia akan dapat memenggal Batu Goloq itu. Ajaib, dengan menebaskan sabuknya batu itu terpenggal menjadi tiga bagian. Bagian pertama jatuh di suatu tempat yang kemudian diberi nama Desa Gembong olrh karena menyebabkan tanah di sana bergetar. Bagian ke dua jatuh di tempat yang diberi nama Dasan Batu oleh karena ada orang yang menyaksikan jatuhnya penggalan batu ini. Dan potongan terakhir jatuh di suatu tempat yang menimbulkan suara gemuruh. Sehingga tempat itu diberi nama Montong Teker. Sedangkan kedua anak itu tidak jatuh ke bumi. Mereka telah berubah menjadi dua ekor burung. Anak sulung berubah menjadi burung Kekuwo dan adiknya berubah menjadi burung Kelik. Oleh karena keduanya berasal dari manusia maka kedua burung itu tidak mampu mengerami telurnya. (Cerita ini diadaptasi secara bebas dari I Nengah Kayun dan kawan-kawan, “Batu Goloq,” Cerita Rakyat Nusa Tenggara Barat, Jakarta: Departemen P dan K, 1981, hal. 21-25).

Suri Ikun dan Dua Burung ( Nusa Tenggara Timur )
    Pada jaman dahulu, di pulau Timor hiduplah seorang petani dengan isteri dan empat belas anaknya. Tujuh orang anaknya laki-laki dan tujuh orang perempuan. Walaupun mereka memiliki kebun yang besar, hasil kebun tersebut tidak mencukupi kebutuhan keluarga tersebut. Sebabnya adalah tanaman yang ada sering dirusak oleh seekor babi hutan. Petani tersebut menugaskan pada anak laki-lakinya untuk bergiliran menjaga kebun mereka dari babi hutan. Kecuali Suri Ikun, keenam saudara laki-lakinya adalah penakut dan dengki. Begita mendengar dengusan babi hutan, maka mereka akan lari meninggalkan kebunnya. Lain halnya dengan Suri Ikun, begitu mendengar babi itu datang, ia lalu mengambil busur dan memanahnya. Setelah hewan itu mati, ia membawanya kerumah. Disana sudah menunggu saudara-saudaranya. Saudaranya yang tertua bertugas membagi- bagikan daging babi hutan tersebut. Karena dengkinya, ia hanya memberi Suri Ikun kepala dari hewan itu. Sudah tentu tidak banyak daging yang bisa diperoleh dari bagian kepala. Selanjutnya, ia meminta Suri Ikun bersamannya mencari gerinda milik ayahnya yang tertinggal di tengah hutan. Waktu itu hari sudah mulai malam. Hutan tersebut menurut cerita di malam hari dihuni oleh para hantu jahat. Dengan perasaan takut iapun berjalan mengikuti kakaknya. Ia tidak tahu bahwa kakaknya mengambil jalan lain yang menuju kerumah. Tinggallah Suri Ikun yang makin lama makin masuk ke tengah hutan. Berulang kali ia memanggil nama kakaknya. Panggilan itu dijawab oleh hantu-hantu hutan. Mereka sengaja menyesatkan Suri Ikun. Setelah berada ditengah- tengah hutan lalu, hantu-hantu tersebut menangkapnya. Ia tidak langsung dimakan, karena menurut hantu-hantu itu ia masih terlalu kurus. Ia kemudian dikurung ditengah gua. Ia diberi makan dengan teratur. Gua itu gelap sekali. Namun untunglah ada celah disampingnya, sehingga Suri Ikun masih ada sinar yang masuk ke dalam gua. Dari celah tersebut Suri Ikun melihat ada dua ekor anak burung yang kelaparan. Iapun membagi makanannya dengan mereka. Setelah sekian tahun, burung- burung itupun tumbuh menjadi burung yang sangat besar dan kuat. Mereka ingin mem- bebaskan Suri Ikun. Pada suatu ketika, hantu-hantu itu membuka pintu gua, dua burung tersebut menyerang dan mencederai hantu hantu tersebut. Lalu mereka menerbangkan Suri Ikun ke daerah yang berbukit-bukit tinggi. Dengan kekuatan gaibnya, Burung-burung tersebut menciptakan istana lengkap dengan pengawal dan pelayan istana. Disanalah untuk selanjutnya Suri Ikun berbahagia. (Diadaptasi bebas dari Ny. S.D.B. Aman,”Suri Ikun and The Two Birds,” Folk Tales From Indonesia, Jakarta: Djambatan, 1976).

Tadulako Bulili( Sulawesi Tengah )
    Di desa suatu desa bernama Bulili hiduplah 3 orang tadulako atau panglima perang. Mereka masing-masing bernama: Bantaili, Makeku dan Molove. Mereka terkenal sangat sakti dan pemberani. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan desa itu dari serangan musuh. Pada suatu hari Raja Sigi mempersunting seorang gadis cantik Bulili. Mereka tinggal untuk beberapa bulan di desa itu hingga gadis itu mengandung. Pada saat itu Raja Sigi meminta ijin untuk kembali ke kerajaannya. Dengan berat hati perempuan itu melepas suaminya. Sepeningal Raja Sigi itu, perempuan itu melahirkan seorang bayi. Pemuka-pemuka Bulili lalu memutuskan untuk mengirim utusan untuk menemui suami perempuan itu. Utusannya adalah tadulako Makeku dan Bantaili. Sesampainya di Sigi, mereka bukannya disambut dengan ramah. Tetapi dengan sinisnya raja itu menanyakan maksud kedatangannya. Mereka pun menguraikan maksud itu. Mereka menyampaikan bahwa mereka diutus untuk meminta padi di lumbung untuk anak raja yang baru lahir. Dengan congkaknya raja Sigi menghina mereka. Ia lalu berkata pada Tadulako itu: “kalau mampu angkatlah lumbung padi di belakang rumah.” Dengan marahnya Tadulako Bantaili mengeluarkan kesaktiannya. Ia pun lalu mampu memanggul lumbung padi besar yang dipenuhi oleh padi. Biasanya lumbung kosong saja hanya akan bergeser kalau diangkat oleh puluhan orang. Makeku berjalan di belakang Bantaili untuk mengawal lumbung padi itu. Dengan sangat geram Raja Sigi memerintahkan pasukannya untuk mengejar mereka. Pada suatu tempat, terbentanglah sebuah sungai yang sangat lebar dan dalam. Dengan mudahnya mereka melompati sungai itu. Meskipun sambil menggendong lumbung padi, Bantaili berhasil melompatinya tanpa ada banyak ceceran beras dari lumbung itu. Sedangkan pasukan yang mengejar mereka tidak berani melompati sungai yang berarus deras. Mereka akhirnya kembali ke Sigi dengan kecewa. (Diadaptasi secara bebas dari Drs. A, Ghani Ali dan Kawan-kawan, “Tadulako Bulili,” Cerita Rakyat Sulawesi Selatan, Jakarta: Departemen P dan K, 1981, 113-118).

La Dana dan Kerbaunya (Sulawesi Selatan)
    La Dana adalah seorang anak petani dari Toraja. Ia sangat terkenal akan kecerdikannya. Kadangkala kecerdikan itu ia gunakan untuk memperdaya orang. Sehingga kecerdikan itu menjadi kelicikan. Pada suatu hari ia bersama temannya diundang untuk menghadiri pesta kematian. Sudah menjadi kebiasaan di tanah toraja bahwa setiap tamu akan mendapat daging kerbau. La Dana diberi bagian kaki belakang dari kerbau. Sedangkan kawannya menerima hampir seluruh bagian kerbau itu kecuali bagian kaki belakang. Lalu La Dana mengusulkan pada temannya untuk menggabungkan daging-daging bagian itu dan menukarkannya dengan seekor kerbau hidup. Alasannya adalah mereka dapat memelihara hewan itu sampai gemuk sebelum disembelih. Mereka beruntung karena usulan tersebut diterima oleh tuan rumah. Seminggu setelah itu La Dana mulai tidak sabar menunggu agar kerbaunya gemuk. Pada suatu hari ia mendatangi rumah temannya, dimana kerbau itu berada, dan berkata “Mari kita potong hewan ini, saya sudah ingin makan dagingnya.” Temannya menjawab, “Tunggulah sampai hewan itu agak gemuk.” Lalu La Dana mengusulkan, “Sebaiknya kita potong saja bagian saya, dan kamu bisa memelihara hewan itu selanjutnya.” Kawannya berpikir, kalau kaki belakang kerbau itu dipotong maka ia akan mati. Lalu kawannya membujuk La Dana agar ia mengurungkan niatnya. Ia menjanjikan La Dana untuk memberinya kaki depan dari kerbau itu. Seminggu setelah itu La Dana datang lagi dan kembali meminta agar bagiannya dipotong. Sekali lagi kawannya membujuk. Ia dijanjikan bagian badan kerbau itu asal La Dana mau menunda maksudnya. Baru beberapa hari berselang La Dana sudah kembali kerumah temannya. Ia kembali meminta agar hewan itu dipotong. Kali ini kawannya sudah tidak sabar, dengan marah ia pun berkata, “Kenapa kamu tidak ambil saja kerbau ini sekalian! Dan jangan datang lagi untuk mengganggu saya.” La dana pun pulang dengan gembiranya sambil membawa seekor kerbau gemuk.

Cerita rakyat Malin Kundang
    Pada suatu waktu, hiduplah sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatra. Keluarga tersebut terdiri dari ayah, ibu dan seorang anak laki-laki yang diberi nama Malin Kundang. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Seminggu, dua minggu, sebulan, dua bulan bahkan sudah berganti tahun, ayah Malin Kundang tidak juga kembali ke kampung halamannya. Sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin Kundang untuk mencari nafkah. Malin Kundang termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin Kundang sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang. Setelah beranjak dewasa, Malin Kundang merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Ia berpikir untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan harapan nantinya ketika kembali ke kampung halaman, ia sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin Kundang tertarik dengan ajakan seorang nakhoda kapal dagang yang dulunya miskin sekarang sudah menjadi seorang yang kaya raya. Malin Kundang mengutarakan maksudnya kepada ibunya. Ibunya semula kurang setuju dengan maksud Malin Kundang . Tetapi karena Malin Kundang terus mendesak, Ibu Malin Kundang akhirnya menyetujuinya walau dengan berat hati. Setelah mempersiapkan bekal dan perlengkapan secukupnya, Malin Kundang segera menuju ke dermaga dengan diantar oleh ibunya. “Anakku, jika engkau sudah berhasil dan menjadi orang yang berkecukupan, jangan kau lupa dengan ibumu dan kampung halamannu ini, nak”, ujar Ibu Malin Kundang sambil berlinang air mata. Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut . Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang sangat beruntung dirinya tidak dibunuh oleh para bajak laut, karena ketika peristiwa itu terjadi, Malin Kundang segera bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu. Malin Kundang terkatung-katung ditengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan sisa tenaga yang ada, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai . Sesampainya di desa tersebut, Malin Kundang ditolong oleh masyarakat di desa tersebut setelah sebelumnya menceritakan kejadian yang menimpanya. Desa tempat Malin Kundang terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin Kundang lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya. berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin Kundang setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya. Setelah beberapa lama menikah, Malin Kundang dan istrinya melakukan pelayaran dengan kapal yang besar dan indah disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin Kundang yang setiap hari menunggui anaknya, melihat kapal yang sangat indah itu, masuk ke pelabuhan. Ia melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya Malin Kundangbeserta istrinya. Malin Kundang pun turun dari kapal. Ia disambut oleh ibunya. Setelah cukup dekat, ibunya melihat belas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. “Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?”, katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tapi apa yang terjadi kemudian? Malin Kundang segera melepaskan pelukan ibunya dan mendorongnya hingga terjatuh. “Wanita tak tahu diri, sembarangan saja mengaku sebagai ibuku”, kata Malin Kundang pada ibunya. Malin Kundang pura-pura tidak mengenali ibunya, karena malu dengan ibunya yang sudah tua dan mengenakan baju compang-camping. “Wanita itu ibumu?”, Tanya istri Malin Kundang. “Tidak, ia hanya seorang pengemis yang pura-pura mengaku sebagai ibuku agar mendapatkan harta ku”, sahut Malin Kundang kepada istrinya. Mendengar pernyataan dan diperlakukan semena-mena oleh anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Karena kemarahannya yang memuncak, ibu Malin Kundang menengadahkan tangannya sambil berkata “Oh Tuhan, kalau benar ia anakku, aku sumpahi dia menjadi sebuah batu”. Tidak berapa lama kemudian angin bergemuruh kencang dan badai dahsyat datang menghancurkan kapal Malin Kundang . Setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang.

Cerita rakyat Sangkuriang
    Pada jaman dahulu, di Jawa Barat hiduplah seorang putri raja yang bernama Dayang Sumbi. Ia mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Sangkuriang. Anak tersebut sangat gemar berburu di dalam hutan. Setiap berburu, dia selalu ditemani oleh seekor anjing kesayangannya yang bernama Tumang. Tumang sebenarnya adalah titisan dewa, dan juga bapak kandung Sangkuriang, tetapi Sangkuriang tidak tahu hal itu dan ibunya memang sengaja merahasiakannya. Pada suatu hari, seperti biasanya Sangkuriang pergi ke hutan untuk berburu. Setelah sesampainya di hutan, Sangkuriang mulai mencari buruan. Dia melihat ada seekor burung yang sedang bertengger di dahan, lalu tanpa berpikir panjang Sangkuriang langsung menembaknya, dan tepat mengenai sasaran. Sangkuriang lalu memerintah Tumang untuk mengejar buruannya tadi, tetapi si Tumang diam saja dan tidak mau mengikuti perintah Sangkuriang. Karena sangat jengkel pada Tumang, maka Sangkuriang lalu mengusir Tumang dan tidak diijinkan pulang ke rumah bersamanya lagi. Sesampainya di rumah, Sangkuriang menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Begitu mendengar cerita dari anaknya, Dayang Sumbi sangat marah. Diambilnya sendok nasi, dan dipukulkan ke kepala Sangkuriang. Karena merasa kecewa dengan perlakuan ibunya, maka Sangkuriang memutuskan untuk pergi mengembara, dan meninggalkan rumahnya. Setelah kejadian itu, Dayang Sumbi sangat menyesali perbuatannya. Ia berdoa setiap hari, dan meminta agar suatu hari dapat bertemu dengan anaknya kembali. Karena kesungguhan dari doa Dayang Sumbi tersebut, maka Dewa memberinya sebuah hadiah berupa kecantikan abadi dan usia muda selamanya. Setelah bertahun-tahun lamanya Sangkuriang mengembara, akhirnya ia berniat untuk pulang ke kampung halamannya. Sesampainya di sana, dia sangat terkejut sekali, karena kampung halamannya sudah berubah total. Rasa senang Sangkuriang tersebut bertambah ketika saat di tengah jalan bertemu dengan seorang wanita yang sangat cantik jelita, yang tidak lain adalah Dayang Sumbi. Karena terpesona dengan kecantikan wanita tersebut, maka Sangkuriang langsung melamarnya. Akhirnya lamaran Sangkuriang diterima oleh Dayang Sumbi, dan sepakat akan menikah di waktu dekat. Pada suatu hari, Sangkuriang meminta ijin calon istrinya untuk berburu di hatan. Sebelum berangkat, ia meminta Dayang Sumbi untuk mengencangkan dan merapikan ikat kapalanya. Alangkah terkejutnya Dayang Sumbi, karena pada saat dia merapikan ikat kepala Sangkuriang, Ia melihat ada bekas luka. Bekas luka tersebut mirip dengan bekas luka anaknya. Setelah bertanya kepada Sangkuriang tentang penyebab lukanya itu, Dayang Sumbi bertambah tekejut, karena ternyata benar bahwa calon suaminya tersebut adalah anaknya sendiri. Dayang Sumbi sangat bingung sekali, karena dia tidak mungkin menikah dengan anaknya sendiri. Setelah Sangkuriang pulang berburu, Dayang Sumbi mencoba berbicara kepada Sangkuriang, supaya Sangkuriang membatalkan rencana pernikahan mereka. Permintaan Dayang Sumbi tersebut tidak disetujui Sangkuriang, dan hanya dianggap angin lalu saja. Setiap hari Dayang Sumbi berpikir bagaimana cara agar pernikahan mereka tidak pernah terjadi. Setelah berpikir keras, akhirnya Dayang Sumbi menemukan cara terbaik. Dia mengajukan dua buah syarat kepada Sangkuriang. Apabila Sangkuriang dapat memenuhi kedua syarat tersebut, maka Dayang Sumbi mau dijadikan istri, tetapi sebaliknya jika gagal maka pernikahan itu akan dibatalkan. Syarat yang pertama Dayang Sumbi ingin supaya sungai Citarum dibendung. Dan yang kedua adalah, meminta Sangkuriang untuk membuat sampan yang sangat besar untuk menyeberang sungai. Kedua syarat itu harus diselesai sebelum fajar menyingsing. Sangkuriang menyanggupi kedua permintaan Dayang Sumbi tersebut, dan berjanji akan menyelesaikannya sebelum fajar menyingsing. Dengan kesaktian yang dimilikinya, Sangkuriang lalu mengerahkan teman-temannya dari bangsa jin untuk membantu menyelesaikan tugasnya tersebut. Diam-diam, Dayang Sumbi mengintip hasil kerja dari Sangkuriang. Betapa terkejutnya dia, karena Sangkuriang hampir menyelesaiklan semua syarat yang diberikan Dayang Sumbi sebelum fajar. Dayang Sumbi lalu meminta bantuan masyarakat sekitar untuk menggelar kain sutera berwarna merah di sebelah timur kota. Ketika melihat warna memerah di timur kota, Sangkuriang mengira kalau hari sudah menjelang pagi. Sangkuriang langsung menghentikan pekerjaannya dan merasa tidak dapat memenuhi syarat yang telah diajukan oleh Dayang Sumbi. Dengan rasa jengkel dan kecewa, Sangkuriang lalu menjebol bendungan yang telah dibuatnya sendiri. Karena jebolnya bendungan itu, maka terjadilah banjir dan seluruh kota terendam air. Sangkuriang juga menendang sampan besar yang telah dibuatnya. Sampan itu melayang dan jatuh tertelungkup, lalu menjadi sebuah gunung yang bernama Tangkuban Perahu.

Cerita rakyat Bali
    Manik Angkeran Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran. Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, "Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma." "Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini," katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

Legenda Putri Nyale dari Lombok
    Menurut dongeng bahwa pada zaman dahulu di pantai selatan Pulau Lombok terdapat sebuah kerajaan yang bernama Tonjang Beru. Sekeliling di kerajaan ini dibuat ruangan - ruangan yang besar. Ruangan ini digunakan untuk pertemuan raja - raja. Negeri Tonjang Beru ini diperintah oleh raja yang terkenal akan kearifan dan kebijaksanaannya Raja itu bernama raja Tonjang Beru dengan permaisurinya Dewi Seranting. Baginda mempunyai seorang putri, namanya Putri Mandalika. Ketika sang putri menginjak usia dewasa, amat elok parasnya. Ia sangat anggun dan cantik jelita. Matanya laksana bagaikan bintang di timur. Pipinya laksana pauh dilayang. Rambutnya bagaikan mayang terurai. Di samping anggun dan cantik ia terkenal ramah dan sopan. Tutur bahasanya lembut. Itulah yang membuat sang putri menjadi kebanggaan para rakyatnya. Tradisi menangkap Nyale (bahasa sasak Bau Nyale) dipercaya timbul akibat pengaruh keadaan alam dan pola kehidupan masyarakat tani yang mempunyai kepercayaan yang mendasar akan kebesaran Tuhan, menciptakan alam dengan segala isinya termasuk binatang sejenis Anelida yang disebut Nyale. Kemunculannya di pantai Lombok Selatan yang ditandai dengan keajaiban alam sebagai rahmat Tuhan atas makhluk ini. Beberapa waktu sebelum Nyale keluar hujan turun deras dimalam hari diselingi kilat dan petir yang menggelegar disertai dengan tiupan angin yang sangat kencang. Diperkirakan pada hari keempat setelah purnama, malam menjelang Nyale hendak keluar, hujan menjadi reda, berganti dengan hujan rintik - rintik, suasana menjadi demikian tenang, pada dini hari Nyale mulai menampakkan diri bergulung - gulung bersama ombak yang gemuruh memecah pantai, dan secepat itu pula Nyale berangsur - angsur lenyap dari permukaan laut bersamaan dengan fajar menyingsing di ufuk timur. Dalam kegiatan ini terlihat yang paling menonjol adalah fungsi solidaritas dan kebersamaan dalam kelompok masyarakat yang dapat terus dipertahankan karena ikut mendukung kelangsungan budaya tradisional. Keajaiban Nyale bagi suku Sasak Lombok telah menimbulkan dongeng tentang kejadian yang tersebar hampir keseluruh lapisan masyarakat Lombok dan sekitarnya. Dongeng ini sangat menarik dengan cerita yang sangat romantis dan berkembang melalui penuturan orang - orang tua yang kemudian tersusun dalam naskah tentang legenda Nyale.

Cerita Rakyat Jawa Barat
    Asal Mula Kota Cianjur Konon, di suatu daerah di Jawa Barat, sekitar daerah Cianjur, hiduplah seorang lelaki yang kaya raya. Kekayaannya meliputi seluruh sawah dan ladang yang ada di desanya. Penduduk hanya menjadi buruh tani yang menggarap sawah dan ladang lelaki kaya tersebut. Sayang, dengan kekayaannya, lelaki tersebut menjadi orang yang sangat susah menolong, tidak mau memberi barang sedikitpun, sehingga warga sekelilingnya memanggilnya dengan sebutan Pak Kikir. Sedemikian kikirnya, bahkan terhadap anak lelakinya sekalipun. Di luar sepengetahuan ayahnya, anak Pak Kikir yang berperangai baik hati sering menolong orang yang membutuhkan pertolongannya. Salah satu kebiasaan di daerah tersebut adalah mengadakan pesta syukuran, dengan harapan bahwa panen di musim berikutnya akan menjadi lebih baik dari panen sebelumnya. Karena ketakutan semata, Pak Kikir mengadakan pesta dengan mengundang para tetangganya. Tetangga Pak Kikir yang diundang berharap akan mendapat jamuan makan dan minum yang menyenangkan. Akan tetapi mereka hanya bisa mengelus dada manakala jamuan yang disediakan Pak Kikir hanya ala kadarnya saja, dengan jumlah yang tidak mencukupi sehingga banyak undangan yang tidak dapat menikmati jamuan. Diantara mereka ada yang mengeluh,”Mengundang tamu datang ke pesta, tapi jamuannya tidak mencukupi! sungguh kikir orang itu”. Bahkan ada yang mendoakan yang tidak baik kepada Pak Kikir karena kekikirannya tersebut. Di tengah-tengah pesta, datanglah seorang nenek tua renta, yang langsung meminta sedekah kepada Pak Kikir. “Tuan, berilah saya sedekah dari harta tuan yang berlimpah ini”, kata sang nenek dengan terbata-bata. Bukannya memberi, Pak Kikir malah menghardik nenek tersebut dengan ucapan yang menyakitkan hati, bahkan mengusirnya. Dengan menahan sakit hati yang sangat mendalam, nenek tersebut akhirnya meninggalkan tempat pesta yang diadakan Pak Kikir. Sementara itu, karena tidak tega menyaksikan kelakuan ayahnya, anak Pak Kikir mengambil makanan dan membungkusnya. Kemudian dengan sembunyi-sembunyi dia mengikuti si nenek tersebut hingga di ujung desa. Makanan tersebut diserahkannya kepada sang nenek. Mendapatkan makanan yang sedemikian diharapkannya, sang nenekpun memakannya dengan lahap. Selesai makan, dia mengucapkan terima kasih dan mendoakan anak Pak Kikir agar menjadi orang yang hidup dengan kemuliaan. Kemudian dia melanjutkan perjalanannya hingga tibalah di salahsatu bukit yang dekat dengan desa tersebut. Dari atas bukit, dia menyaksikan satu-satunya rumah yang paling besar dan megah adalah rumah Pak Kikir. Mengingat apa yang dialaminya sebelumnya, maka kemarahan sang nenek kembali muncul, sekali lagi dia mengucapkan doa agar Pak Kikir yang serakah dan kikir itu mendapat balasan yang setimpal. Kemudian dia menancapkan tongkat yang sejak tadi dibawanya, ke tanah tempat dia berdiri, kemudian dicabutnya lagi tongkat tersebut. Aneh bin ajaib, dari tempat ditancapkannya tongkat tersbut kemudian mencarlah air yang semakin lama semakin besar dan banyak, dan mengalir tepat ke arah desa Pak Kikir. Menyaksikan datangnya air yang seperti air bah, beberapa warga desa yang kebetulan berada dekat dengan bukitpun berteriak saling bersahutan mengingatkan warga desa, “banjir!!!” Penduduk desa kemudian menjadi panik, dan saling berserabutan ke sana ke mari. Ada yang segera mengambil harta yang dimilikinya, ada yang segera mencari dan mengajak sanak keluarganya untuk mengamankan diri. Melihat kepanikan tersebut, anak Pak Kikir segera menganjurkan para penduduk untuk segera meninggalkan rumah mereka. “Cepat tinggalkan desa ini, larilah ke atas bukit yang aman” katanya memerintahkan. Dia menyuruh warga untuk meninggalkan segala harta sawah dan ternak mereka untuk lebih mengutamakan keselamatan jiwa masing-masing. Sementara itu, Pak Kikir yang sangat menyayangi hartanya tidak mau begitu saja pergi ke bukit sebagaimana anjuran anaknya. Di berpikir bahwa apa yang dimilikinya bisa menyelematkannya. Dia tidak mau diajak pergi, walau air semakin naik dan menenggelamkan segala apa yang ada di desa tersebut. Ajakan anaknya untuk segera pergi dibalas dengan bentakan dan makian yang sungguh tidak enak didengar. Akhirnya anak Pak Kikir meninggalkan ayahnya yang sudah tidak bisa dibujuk lagi. Warga yang selamat sungguh bersedih meliaht desanya yang hilang bak ditelan air banjir. Tetapi mereka bersyukur karena masih selamat. Kemudian bersama-sama mereka mencari tempat tinggal baru yang aman. Atas jasa-jasanya, anak Pak Kikirpun diangkat menjadi pemimpin mereka yang baru. Dengan dipimpin pemimpin barunya, warga bersepakat untuk membagi tanah di daerah baru tersebut untuk digarap masing-masing. Anak Pak Kikirpun mengajarkan mereka menanam padi dan bagaimana caranya menggarap sawah yang kemudian dijadikan sawah tersebut. Warga selalu menuruti anjuran pemimpin mereka, sehingga daerah ini kemudian dinamakan Desa Anjuran. Desa yang kemudian berkembang menjadi kota kecil inipun kemudian dikenal sebagai Kota Cianjur.

Sangkuriang (Cerita Rakyat Bahasa Inggris)
    Sangkuriang Long time ago in West Java, lived a beautiful girl named Dayang Sumbi. She was also smart and clever. Her beauty and intelligence made a prince from the heavenly kingdom of Kahyangan desire her as his wife. The prince asked permission from his father to marry Dayang Sumbi. People from Kahyangan could never live side by side with humans, but his father approved on one condition, when they had a child, the prince would transform into a dog. The prince accepted the condition. They get married and lived happily in the woods until Dayang Sumbi gave birth to a baby boy. The prince then changed into a dog named Tumang. Their son is named Sangkuriang. He was very smart and handsome like his father. Everyday, he hunted animals and looked for fruits to eat. One day, when he was hunting, Sangkuriang accidentally killed Tumang. His arrow missed the deer he was targeting and hit Tumang instead. He went home and tells her mother about the dog. “What?” Dayang Sumbi was appalled. Driven by sadness and anger, she grabbed a weaving tool and hit Sangkuriang’s head with it. Dayang Sumbi was so sad; she didn’t pay any attention to Sangkuriang and started to cry. Sangkuriang feel sad and also confused. How can his mother love a dog more than him? Sangkuriang then decided to go away from their home and went on a journey. In the morning, Dayang Sumbi finally stopped crying. She started to feel better, so she went to find Sangkuriang. But her son was no where to be found. She looked everywhere but still couldn’t find him. Finally, she went home with nothing. She was exhausted. She fell asleep, and in her dream, she meets her husband. “Dayang Sumbi, don’t be sad. Go look for my body in the woods and get the heart. Soak it with water, and use the water to bathe, and you will look young forever,” said the prince in her dream. After bathing with the water used to soak the dog’s heart, Dayang Sumbi looked more beautiful and even younger. And time passed by. Sangkuriang on his journey stopped at a village and met and fell in love with a beautiful girl.He didn’t realize that the village was his homeland and the beautiful girl was his own mother, Dayang Sumbi. Their love grew naturally and he asked the girl to marry him. One day, Sangkuriang was going on a hunt. He asked Dayang Sumbi to fix the turban on his head. Dayang Sumbi was startled when she saw a scar on his head at the same place where she, years ago, hit Sangkuriang on the head. After the young man left, Dayang Sumbi prayed for guidance. After praying, she became convinced that the young man was indeed her missing son. She realized that she had to do something to prevent Sangkuriang from marrying her. But she did not wish to disappoint him by cancelling the wedding. So, although she agreed to marry Sangkuriang, she would do so only on the condition that he provides her with a lake and built a beautiful boat, all in one night. Sangkuriang accepted this condition without a doubt. He had spent his youth studying magical arts. After the sun went down, Sangkuriang went to the hill. Then he called a group of genie to build a dam around Citarum River. Then, he commands the genies to cut down trees and build a boat. A few moments before dawn, Sangkuriang and his genie servants almost finished the boat. Dayang Sumbi, who had been spying on him, realised that Sangkuriang would fulfill the condition she had set. Dayang Sumbi immediately woke all the women in the village and asked them to wave a long red scarf. All the women in the village were waving red scarf, making it look as if dawn was breaking. Deceived by false dawn, the cock crowed and farmers rose for the new day. Sangkuriang’s genie servants immediately dropped their work and ran for cover from the sun, which they feared. Sangkuriang grew furious. With all his anger, he kicked the unfinished boat. The boat flew and landed on a valley. The boat then became a mountain, called Mount Tangkuban Perahu (Tangkuban means upturned or upside down, and Perahu means boat). With his power, he destroyed the dam. The water drained from the lake becoming a wide plain and nowadays became a city called Bandung (from the word Bendung, which means Dam).Description: Cerita Rakyat Nusantara Rating: 4.5 Reviewer: rifai - ItemReviewed: Cerita Rakyat Nusantara